Majapahittv.com – Dalam Rangka Silaturohim, Pascasarjana IAIMNU Metro Lampung sebanyak 70 mahasiswa menggelar agenda Karyawisata Religi dan Orasi Seminar di Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto, Jawa Tengah.
Seminar nasional tersebut diikuti dan didampingi oleh Wakil Rektor 1 Institut Pesantren KH Abdul Chalim dan Wakil rektor 2, Direktur pascasarjana dan Wakil Direktur Pascasarjana Institut Pesantren KH Abdul Chalim, Direktur IAIM NU Metro Lampung Dr Subandi MM, Kaprodi Pascasarjana Dr Jaenullah M.Pd, Dosen Pascasarjana, Dr Siti Roudhotul Jannah M Sayyidul Abror M.Pd.
Tema Seminar adalah Agen Moderasi Beragama Demi Peningkatan Mutu Moderasi Beragama Kini dan Nanti.
Menurut Dr Didik Kusno Aji yang merupakan akademisi IAIMNU Metro Lampung bahwa moderasi beragama perlu dikembangkan guna tercapainya Islam yang rohmatan lil alamin.
Di kalangan NU sendiri setiap waktu para agen moderasi beragama yaitu santri, kyai, ustad, mahasiswa selalu menyerukan persatuan dan kesatuan serta kebhinekaan itu adalah sesuatu yang positif artinya menerima bahwa bhineka tunggal ika adalah ciri khas NKRI dan merupakan Anugerah dari Tuhan serta sedini mungkin mencintai budaya adat istiadat.
Fahrurrozi S.Pdi yang merupakan akademisi IAIMNU Metro bahwa peran Islam Nusantara.dalam mendorong moderasi beragama di Indonesia sangat penting sekali.
Guna menangkal masuknya paham-paham radikal di kampus-kampus dan masjid-masjid. lmu tentang moderasi beragama dan iman merupakan pondasi yang kuat untuk menekan masuknya paham paham radikalisme disertai penguasaan beberapa bahasa asing untuk mengetahui gaya dan model radikal.
Sementara pemateri terakhir, yaitu Saiful SH Pengamat Kebijakan Publik menegaskan perlunya satuan tugas khusus untuk membantu pemerintah dalam mencegah paham-paham Radikal.
“Yaitu agen moderasi beragama, agen moderasi beragama, rumah besarnya ya Nahdlatul Ulama. Agennya ya bisa saja santri mubaliqh, ustad, mahasiswa, Ansor dan lainnya,” katanya.
“Agen moderasi beragama ini harus dimulai sejak dini mengingat ancaman radikal yang luar biasa dampaknya tatkala masuk ke kampus-kampus dan masjid-masjid,” ujarnya.
Secara demografi tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia 70 persen itu usia produktif. Artinya usia milenial jangan sampai kita kecolongan. Usia produktif ini sejak dini dimulai dari sekarang harus ditanamkan sifat dan sikap moderasi beragama.
Agen moderasi beragama memberikan contoh dan pemahaman tentang sikap saling menghormati, menghargai, antar umat beragama antar agama. Bahkan sikap dan ahklak dengan Pemerintah, pejabat pemerintah bahkan sikap beragama antar negara.
Semoga ang mulia Bapak Presiden sekiranya berkenan Agen Moderasi Beragama dipercayakan kepada para Santri Santri Pondok Pesantren dan NU,” pungkas Saiful SH.