journalpesantren.com .Bagi yang hoby makan buah dan belum mencicipi manis dan segarnya buah satu ini. Ya, Melon Sultan namanya. Buah yang saat ini mulai menjadi salah satu ikon buah baru di Provinsi Lampung memiliki prospek ekonomi yang sangat tinggi dan banyak dibudidayakan di Pesantren di Lampung.
Melon ini memiliki kelebihan dari melon biasa karena memiliki ciri khas lain yakni kulit kuning keemasan, tekstur kulit cantik, dan daging buah yang segar dan menarik. Tekstur daging buahnya pun lembut dan renyah serta yang terpenting rasa manis yang mengalahkan rasa melon-melon lainnya.
Melon Sultan saat ini dibudidayakan di 14 greenhouse menggunakan teknologi modern yakni Internet of Things (IoT). Di bulan ini sudah mulai dilakukan panen raya Melon Sultan di green house yang berada di pesantren yang tersebar di Provinsi Lampung.
“Untuk menikmati lezatnya Melon Sultan, Anda cukup memesan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, TikTok, Snack Video Melon Sultan,” kata Hasan Errezha, Ketua Himpunan Ekonomi Pesantren (Hebitren) Lampung, Ahad (26/6/2022).
“Atau dapat datang langsung ke greenhouse kami untuk memetik langsung dari pohonnya. Asyik, kan. Bisa sambil berselfi ria bersama keluarga kesayangan Anda,” sambung Hasan Errezha.
Hasan mengatakan bahwa untuk panen raya ini, masyarakat bisa menikmati segarnya Melon Sultan langsung dari greenhouse-nya dengan mengunjungi lima pesantren.
“Yakni, Pesantren Al-Amin dan Pesantren Al-Hamid di Cintamulya Lampung Selatan, Pesantren Darul Ulum Lampung Selatan, serta Pesantren Nurul Fatah dan Pesantren Nurul Ikhlas di Tulang Bawang,” paparnya.
Hasan menambahkan, bagi masyarakat umum yang akan memesan akan mulai dibuka mulai 26-30 Juni 2022. Masyarakat bisa menghubungi nomor kontak Presti Primayanti (085896876182), Nila Nabilah (081373112900) atau Iip (089631416330).
Selain sebagai wahana melatih kewirausahaan para santri di bidang pertanian, lanjut Hasan Errezha, budidaya Melon Sultan di greenhouse pesantren ini juga semakin mengukuhkan bahwa santri bukan hanya berkutat dengan kitab kuning. Para santri juga memiliki daya saing tinggi di bidang ekonomi.( sumber youtube ,nuonline).