Jurnalpesantren.com,Jakarta – Pada Hari Wayang Nasional (HWN) 2023, kita menyaksikan keprihatinan mendalam terhadap masa depan seni wayang di Indonesia. Meski Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 menetapkan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional, perkembangan wayang tampak terabaikan.
UNESCO mengakui wayang Indonesia sebagai Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia, namun saat ini, wayang dibiarkan menghadapi takdirnya sendiri. Kurangnya perhatian pemerintah dan dampak perubahan zaman membuat wayang menjadi pertunjukan yang langka.
Ketua Umum SENAWANGI, Marsekal Madya TNI (Purn) FH. Bambang Sulistyo, S.Sos., menyampaikan keprihatinan ini pada penutupan acara peringatan HWN & Living ICH Forum. SENAWANGI menyajikan pertunjukan “Wayang Krucil” dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang sayangnya hampir punah.
Bambang Sulistyo menyoroti jenis-jenis wayang lain seperti suket, klitik, gedog, dan beber, semuanya menghadapi ancaman kepunahan. Meskipun terdapat lebih dari 100 varian wayang di Indonesia, dari Jawa hingga Bali, Lombok hingga Sumatera, kurangnya minat penonton menyebabkan beberapa jenis wayang tak bisa lagi dinikmati.
Namun, masih ada harapan dengan animo masyarakat terhadap pertunjukan wayang tertentu, seperti wayang kulit purwa Jawa, wayang golek Sunda, wayang Bali, dan wayang sasak Lombok. Organisasi seni pewayangan seperti SENAWANGI, PEPADI, APA Indonesia, UNIMA Indonesia, PEWANGI, dan ASIA WANGI berperan besar dalam pelestarian budaya ini.
Bambang Sulistyo mengajak seluruh stakeholder dunia wayang, termasuk PEPADI, untuk bersatu dalam upaya melestarikan kebudayaan ini. Acara peringatan HWN & Living ICH Forum bukan hanya panggung pergelaran wayang tetapi juga wadah kegiatan, dari seminar hingga pameran, dengan atraksi baik dari dalam negeri maupun internasional.
Meski wayang Indonesia mendapat apresiasi di berbagai negara, tantangan tetap ada. Lebih dari 90 negara termasuk Indonesia menjadi anggota UNIMA, menunjukkan kerja sama internasional yang intensif untuk mengembangkan kesenian wayang. Di tengah tantangan, upaya bersama perlu dilakukan agar wayang tetap menjadi bagian hidup dan warisan budaya tak ternilai bagi Indonesia.[Kelana Peterson]