journalpesantren.com Depok – BKKBN telah mendapat mandat Presiden Joko Widodo untuk berperan menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting beserta regulasinya. Oleh karenanya Komisi IX, DPR sebagai Mitra Kerja mendukung penuh
kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja.
Anggota Komisi VI DPR RI, Dra Lucy Kurniasari mengatakan, terkait stunting, pemerintah telah menargetkan untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 mendatang. Dan Presiden telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai garda terdepan dalam percepatan penurunan angka stunting.
“Hal ini memang cukup berat, tapi harus dilakukan karena Pesiden selalu menekankan Indonesia harus dapat menurunkan angka stunting di tahun 2024. Dan di daerah binaan Depok, Jawa Barat ini sukses menurunkan diangka 12,3 persen adalah sebuah kebanggaan dan terus ditingkatkan, ” ucap Lucy Kurniasari disela Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Di Provinsi Jawa Barat, yang berlangsung di Saung Dji’h, Cinere, Depok, Kamis, (13/10).
Lebih lanjut, Anggota Fraksi Demokrat ini menjelaskan, stunting adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama pada masa 1.000 hari pertama. Sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
“Stunting dapat dialami semua balita. Tidak peduli kaya atau miskin. Selama kebutuhan gizinya tidak terpenuhi, tentu itu akan menyebabkan anak menjadi stunting,” ungkapnya.
Padahal targetnya Indonesia 2045 harus menjadi Indonesia emas. Sehingga SDM nya harus bagus dan tentunya harus dimulai dari sekarang.
“Karena itu, melalui kegiatan ini, kami berharap peserta sosialisasi betul-betul menyimak apa yang disampaikan narasumber. Apa itu arti stunting dan bagaimana caranya menanggulanginya,” tandasnya. []