journalpesantren.com JAKARTA— Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) MUI membacakan Deklarasi Komitmen Kebangsaan di Pondok Pesantren Mahasina, Bekasi, Jawa Barat.
Pembacaan tersebut dipimpin langsung oleh KH Anwar Ismail dan diikuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pimpinan pondok pesantren dan tokoh masyarakat se-Kota Bekasi serta oleh seluruh peserta Roadshow pondok pesantren dan lain-lain.
Ketua KPRK MUI, Dr Siti Marifah, menjelaskan terkait dengan relevansi dari Komitmen Kebangsaan mengatakan, komitmen kebangsaan ini terdiri dari lima poin.
Setiap poin tersebut memiliki kaitan atau hubungan erat terkait pokok masalah yang sedang dihadapi. Di antaranya, ia menjelaskan bahwa komitmen tersebut untuk mengingatkan komitmen para ulama dan tokoh.
“Dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, dan mengambil peran yang membangun iklim yang kondusif,” ujar Siti Marifah saat diwawancarai oleh MUIDigital di sela-sela Roadshow Pondok Pesantren.
Siti menambahkan, iklim kondusif tersebut sangat penting terutama pada saat menjelang Pemilu dan Pilpres 2024.
Dia mengungkapkan bahwa komitmen kebangsaan ini digagas olehnya. “Di dalam butir-butir komitmen ini dibantu oleh Ketua MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal KH Sholahudin Al Aiyub,” ungkapnya.
Menurutnya, Komitmen Kebangsaan ini menjadi sangat penting untuk memperkuat kekuataan kita sebagai bangsa Indonesia.
Langkah konkret dari Komitmen ini di antaranya membangun kesadaran politik perempuan dan melahirkan buku pedoman dan panduan pesantren ramah anak.
“Jadi, komitmen kebangsaan ini baik dari konstitusi, perempuan, ekonomi kreatif dan syariah serta pondok pesantren yang ramah anak dan lansia,” ujarnya.
Pada akhir tahun ini, ungkapnya, juga akan membangun pondok pesantren lansia hasil kerja sama dengan Rumah Zakat.
“Tentu kita merasa senang sekali ya karena memang komitmen kebangsaan ini harus terus didengungkan, juga semangat cinta Tanah Air,” paparnya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan komitmen ini sangat penting untuk mencegah terjadi kekerasan dalam bentuk apapun di pondok pesantren.
Bahkan, kata dia, komitmen ini juga akan dibacakan di seluruh pesantren di Jawa Barat.
“Komitmen hari ini sangat penting yang akan dibacakan oleh seluruh wilayah di Jawa Barat dimulai di Kota Bekasi. Saya ucapkan terimakasih, MUI Pusat luar biasa,” ujarnya saat diwawancara oleh MUIDigital.
Berikut lima poin dari Komitmen Kebangsaan MUI:
- Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, UUD 1945, Dan Bhineka Tunggal Ika
- Mengajarkan dan mengamalkan ajaran islam ahlusunnah wal jamaah serta menolak ajaran esktrem dan radikal
- Mengedepankan karakter tawusuth, tasamuh, tawazun, dan menolak segala bentuk kekerasan
- Mengupayakan kemandirian pesantren melalui ekonomi kreatif dan ekonomi syariah
- Menjaga suasana kondusif sebelum, saat, dan sesudah pelaksanaan secara serentak pemilu, pemilukada dan pilpres.
Sumber media MUI (Sadam, ed: Nashih) journal P.