Lampung ,journalpesantren.com Di era sekarang pondok pesantren seluruh Indonesia sangat menjamur di berbagai daerah. Animo masyarakat pun sangat antusias untuk menitipkan anak-anaknya mendapatkan pendidikan di pondok pesantren. Menanggapi hal tersebut sebenarnya pondok pesantren memiliki berbagai macam karakteristik di setiap lembaga nya. Lebih detailnya setiap lembaga pondok pesantren mempunyai sistem dan kurikulum yang berbeda-beda. Akan tetapi pada dasarnya pondok pesantren pasti mengedepankan belajar agama. Hanya saja metode dan kerangka berfikir anak nanti akan berbeda antara pondok satu dengan pondok lainnya.
Untuk itu, sebelum orang tua memasukkan anaknya di pondok pesantren maka seyogyanya orang tua tahu tentang sistem lembaga pondok pesantren tersebut. Sehingga, orang tua memahami apa yang anak dapatkan ketika belajar di pondok pesantren. Adapun secara garis besar macam-macam pondok pesantren di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Pesantren salaf
Pesantren salaf/salafi yaitu pesantren yang menyelenggarakan pendidikan berdasarkan kitab-kitab klasik atau kitab-kitab kuning yang disusun oleh para ulama-ulama salaf dan kiai sebagai figur sentral. Ciri-ciri nya biasanya mempelajari tentang nahwu, shorof, safinatun najah, sulamun taufiq, aqidatul ‘awam dll. Untuk sistem pembelajaran lebih mendominankan sorogan atau mengartikan kitab pegon dengan bahasa daerahnya masing-masing. Pada zaman dulu, Pesantren ini tidak menyelenggarakan pendidikan formal seperti SD/MI, MTs/SMP, SMA/ SMK/MA atau bentuk pendidikan formal lainnya. Akan tetapi di era sekarang pendidikan formal kebanyakan juga ada di pondok pesantren tersebut. Adapun dalam penguasaan bahasa inggris tidak terlalu dominan di pondok salaf. Dan lulusan nya kerangka berfikirnya merujuk pada kitab salaf atau kitab kuning.
2. Pesantren kholaf (modern)
Ini merupakan pesantren yang menyelenggarakan pendidikan dengan pengelolaan manajemen modern. Ciri-cirinya Pusat pendidikan tidak berpusat pada seorang kiai, tetapi lebih pada sistem dalam bentuk kurikulum dan administrasi pendidikan formal. Untuk sistem pembelajaran nya lebih mendominankan penguasaan bahasa inggris, bahasa arab dan bahasa Indonesia yang di jadikan bahasa sehari-hari dan di gunakan ketika proses pembelajaran. Sedangkan bahasa daerah tidak terlalu dominan untuk di dominankan. Adapun untuk pendidikan formal seperti SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA pada umumnya pasti ada di pondok pesantren modern. Jika ada biasanya sudah terintegrasi dengan pemerintah atau berkerjasama dengan pendidikan formal di sekitarnya.
3. Pesantren takhassus/ khusus
Pesantren ini khusus pembelajaran materi tertentu. Ciri-ciri pondok ini terfokus pada salah satu bidang tertentu. Contohnya pesantren tahfiz Alquran. Ada juga pesantren khusus ilmu fikih. Lalu pesantren khusus materi tentang hadis, ada pula pesantren khusus bahasa inggris dan sebagainya. Adapun sistemnya lebih banyak menggunakan pola pesantren salafiyah modern yang memiliki pendidikan formal. Dan ada pula yang memang tidak ada pendidikan formalnya. Kelebihan dari pesantren takhassus adalah kualitas alumni dalam bidang tertentu.
4. Pesantren terintregasi
Pesantren ini menggabungkan dari dua atau tiga sistem pendidikan di atas. Ciri-cirinya dalam satu pesantren menerapkan beberapa sistem yang ada di atas. Contohnya Ada beberapa santri yang tahfidz tapi ada yang tidak tahfidz dan belajar sistem salaf atau modern, ada sistem belajar kitab salaf akan tetapi ada penguasaan bahasa asing nya dll. pesantren ini juga pada umumnya menyelenggarakan pendidikan formal seperti SD/MI, MTs/SMP, SMA/SMK/MA atau bentuk pendidikan formal lainnya. Adapun lulusan nya nanti akan bemacam-macam tergantung metode yang di dapatkan anak ketika belajar di pesatren.(Saifudin Zuhri S,Pd )