journalpesantren.com Hari ini, 14 Februari 2024 kita akan mengadakan pesta demokrasi untuk memilih presiden dan elemen legislatif di Indonesia. Layaknya sebuah pesta, kita harus merasa bahagia, semangat, optimis dan merasakan kesenangan bisa di tahapan ini. Pesta demokrasi menjadi sarana kita memilih pemimpin dengan kesadaran sendiri yang menentukan keberlangsungan dan masa depan bangsa selama lima tahun mendatang. Dengan berdemokrasi, kita sedang mendidik kita disiplin terhadap pilihan diri dan ikut bertanggungjawab atas pilihan yang ada dalam mendukung kehidupan bangsa lima tahun mendatang.
Siapapun pilihan kita adalah kesadaran diri yang dibangun dalam mendidik diri dan orang lain. Bagi pribadi kita, memilih menjadi kewajiban warga negara yang hidup dan tinggal di Indonesia. Ada semacam keterpanggilan jiwa untuk berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan lima tahunan yang sudah menjadi tradisi dalam kehidupan berpolitik di era modern. Apapun pilihannya, siapapun pemenangnya, kita diharapkan menerima dengan kelapangan dada dan tetap aktif mendukung pemimpin yang memenangkan kompetisi ini, sebab mereka yang terpilih sudah dipilih secara demokratis dan melalui mekanisme pemilihan yang adil.
Di tengah hajatan pemilu, hari masyarakat Indonesia juga memperingati hari kelahiran tokoh besar yang pernah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. KH Muhammad Hasyim Asy’ari, demikian nama sosok tokoh besar Indonesia dilahirkan pada 14 Februari 1871 yang menjadi kebanggaan kita semua bangsa Indonesia. Pejuang kemerdekaan yang tak kenal lelah membagikan keilmuannya dalam berdakwah dan tak pernah sedikitpun mundur langkahnya dalam mendorong Indonesia merdeka. Setiap jejak langkah beliau merupakan bentuk kecintaan terhadap agama Islam yang dicintainya dan kemerdekaan Indonesia yang menjadi cita-cita besar dalam kehidupannya.
Salah satu karya besar beliau yang terkenang dalam memori kolektif bangsa Indonesia adalah Resolusi Jihad yang diakui sebagai seruan terbaik dalam sejarah Indonesia. Kata-kata motivasi dalam Resolusi Jihad adalah bentuk spirit seorang yang mencintai kemerdekaan dan menunjukkan sikap kerasnya terhadap segala bentuk penjajahan yang bertentangan dengan hak asasi manusia dan kesadaran beragama. Melalui Resolusi Jihad, beliau mengobarkan semangat menyala dalam tubuh dan kepribadian santri sehingga mereka siap mengorbankan segala yang dimiliki baik harta dan nyawa sehingga kita merasakan sekarang hidup di alam kemerdekaan. Untuk itu, bertepatan momentum pemilu yang berbahagia sepantasnya kita tundukkan kepala sejenak dengan mengirimkan surat Al Fatihah untuk sang Mahaguru bagi seluruh bangsa Indonesia. Oleh inggar Saputra sekjen Rpp Nusantara