journalpesantren.com Murid Madaris, nama itu disematkan penulisnya Akhmad Kasban Sarkawi sebagai judul buku ini yang artinya murid yang banyak belajar dari banyak tempat. Dilihat dari judul, kita akan melihat bagaimana buku ini mengajak dan mendidik kita agar menjadi manusia yang bersemangat mengejar ilmu pengetahuan sebagai bahan bakar penting dalam menjawab tantangan kehidupan yang semakin penuh kompleksitas. Dengan banyak memahami keilmuan dan belajar di banyak tempat, diharapkan tidak membuat banyak manusia menjadi pribadi yang angkuh, tetapi justru mengajarkan diri agar menjadi manusia yang bijaksana dan toleran terhadap segala perbedaan yang ada. Menjadi pribadi muslim yang berjiwa global, bukan semata membatasi pengetahuan dalam skala lokal sehingga kadar pemahaman menjadi
sektarian.
Tulisan dalam buku ini sangat unik, beragam tema dituliskan menjadi satu kesatuan yang mengajak pembaca agar memahami Islam lebih baik dan bersemangat menunaikan ibadah agar mencapai syurga Allah. Konsepsi nilai dasar keIslaman seperti tauhid, sholat, puasa, zuhud dan lainnya dikemas melalui bahasa yang mudah dicerna, menggabungkan nilai kekinian dengan pembelajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadits dan sumber kitab dari ulama terpercaya yang menjadi rujukan umat Islam pada umumnya. Setiap pembahasan disajikan dengan skema poin penting sehingga kita mudah menangkap apa yang menjadi maksud penulisnya dan mampu mengikuti arahan penulis agar menjadi murid yang banyak belajar keilmuan tanpa memandang tempat, ruang dan waktu. Sebagaimana diakui penulisnya, bahwa tulisan dalam buku ini merefleksikan diri menjadi murid kehidupan yang selalu terkoneksikan dengan Allah SWT.
Melalui Murid Madaris, pembaca akan diajak menjadi murid yang berfikiran dan bersikap selayaknya ulama yang mampu mengelola hati sehingga menjadi pribadi yang baik dan menawan hati. Manusia yang mengenal hatinya dan mengajak hati mencintai Allah kemudian meminggirkan makhluk sesungguhnya sudah menjalankan ilmu makrifat, sebagaimana perkataan bijaksana “Siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya (Allah SWT). Mengenal diri akan membuat hati tidak mudah terperangkap nafsu sebab sudah ada keimanan yang menjaganya, perbuatan jahiliyah dapat diredam melalui ilmu sains dan agama. Sebab agama adalah sebuah panggilan fitrah kemanusiaan yang mengajak kita kepada kebenaran, kejujuran, keadilan dan kebersihan hati-pikiran sehingga mampu menegakkan perilaku etis dalam kehidupan.
Akhmad Kasban Sarkawi sebagai penulis bukan sekedar berteori dalam buku Murid Madaris, melainkan sudah mempraktekan dalam kehidupannya dengan mengarungi lautan ilmu pengetahuan dari Jombang, Mesir dan Yogyakarta sehingga memperoleh gelar doktor hukum Islam. Selain itu, pengalaman santrinya sangat banyak baik dalam dan luar negeri sehingga kapasitas keilmuannya tidak diragukan lagi dan buku Murid Madaris menjadi bukti otentik dari pengalaman hidup dan perjalanan keilmuannya. Dengan menulis Murid Madaris menjadi tanggung jawab intelektual penulis kepada masyarakat ilmiah dan secara umum, sekaligus mengamalkan ajaran Rasulullah agar menjadi pribadi yang bermanfaat dan mengajak pembaca untuk iqro (bacalah) dan menuliskan apa yang sudah dibacanya sehingga ilmu terus dikaji dan semakin berkembang.14/9/23. ( journal P ).