journalpesantren.com .Ning Khilma Anis “Dakwah Lewat Tulisan”
Menjadi nawaning, bunyai, umaro niku fadhol allah (keistimewaan, anugrah pemberian Allah )
membawa amanah tidak hanya bil hal, bil kalam, tapi juga bil qolam,
Pesantren sangat disanrankan untuk memberikan bekal jurnalistik, misalnya pelatihan menjadi influencer..
merangkum.. menulis.. secara continue..
dakwah saat ini tak hanya bil hal dan bil lisan, tapi juga bil qolam..
1. nasihat semar “jgn mati tanpa nama, jgn mati sebelum berkarya”
2. imam ghozali “nak kalo kau bukan anak raja dan kau bukan ulama besar, maka menulis lah”
maknanya (kalau kau mau menulis/berkarya maka kau akan mendapat kehormatan, kemasyhuran, kemuliaan dan keberkahan seperti yg didapat anak raja dan ulama besar)
bil qolam (dakwah tulisan)
3. “nak kalo kau sekolah setinggi apapun jika tak mau menulis maka kau akan dilupakan, jika kau mondok selama apapun jika tak menulis kau akan dilupakan”
4. Klungsu-klungsu ning Khilma Menulis “Klungsu (asam)”
Klungsu-klungsu wathon udhu.. (yg penting nyumbang)
makanya (walaupun kita hanya menulis sangat sederhana yg penting kita nyumbang/ngasih/ngaturi ke jagat² pesantren drpd kita tenggelam dalam angan)
5. Persiapan kan santri² menjadi survive tulisan,
persiapan kan santri dakwah bil qolam,
Bu nyai harus mengajarkan anak² nya berjurnalistik..
Menjadi santri harus punya peran ganda, misal menjadi bu nyai dan penulis
1. Petik buah yg paling rendah (kita cintai, kenali diri sendiri)
2. Miliki lah tokoh idola (stalking dari awal)
teken (tokah)(himah “harus berdakwah”)
tekun (istiqomah, walau berdakwah di medsos)
tekan (sampai, hatil ma’sum “sampai dgn tujuan”)
Utul ‘ilmu (miliki ilmu)
“karena kau manusia, maka sayangilah manusia”
cara istiqomah dalam menulis “harus punya catatan yg menjadi bank data agar suatu saat bisa kita pindahkan, yg dapat mengikat pikiran kita itu ya catatan sendiri, membawa buku catatan everywhere”
Sebelum menulis “wudhu, tawasul, noto niat”
berisi “membaca, diskusi, menarik”
sumur sinobo (sumur yg ada di tengah padang pasir tempat org minum, wudhu dll “kita harus jd org yg menjadi sumber inspirasi”)
“kuasai, gali dan sampai ahli” (kita tau dan sampai org lain tdk tau)
percaya diri (menyakinkan diri sendiri, mendapatkan dukungan dari org lain)
Tema (mencari hal yg paling kita sukai)
Menulis (bagian cara bersyukur dengan apa yg Allah beri)
(jgn menjadi org yg antipati harus saling mendukung)
Note By= Latifah Kamalia (santri Minhajuth Thullab Lampung) Editor JP ,A/S.