Jakarta, Journalpesantren | KH. Yahya Cholil, Ketua Umum PBNU, menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antar
lembaga di bawah naungannya. Dia menegaskan bahwa mandiri tidak berarti bekerja sendiri; sebaliknya, itu berarti bekerja sama dengan orang lain untuk mengatasi masalah masyarakat.
Gus Yahya mengingatkan saat membuka Rapat Kerja Nasional Perekonomian NU di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, (28/7), agar lembaga-lembaga NU tidak terlihat hanya meminta sumbangan dari berbagai pihak. Sebaliknya, ia mendorong lembaga tersebut untuk aktif bekerja sama dengan berbagai kelompok NU Dorong Kerja Sama Bermartabat untuk Solusi Masalah Masyarakat untuk mencari solusi masalah masyarakat.
Menurutnya, kerja sama yang bermartabat sangat penting untuk menyelesaikan program yang telah direncanakan dengan cepat dan efektif. Lebih dari itu, kerja sama ini harus saling menguntungkan dan menguntungkan seluruh pihak yang terlibat.
Sebelum menjalin kerja sama, Gus Yahya berharap lembaga-lembaga di bawah NU dapat melihat secara jernih semua masalah yang dihadapi masyarakat. Dari identifikasi masalah tersebut, barulah dicari solusi yang riil dan dapat diimplementasikan dengan baik. Hal ini akan memastikan bahwa program-program yang digulirkan tidak hanya indah di atas kertas, tetapi juga mampu memberikan hasil konkret dan berdampak positif bagi masyarakat.
Gus Yahya meyakini bahwa NU memiliki potensi untuk menjalankan program-program yang baik dan menjadi solusi bagi masyarakat. Dengan instrumen yang lengkap hingga ke tingkat paling bawah, NU memiliki kesempatan untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat. Ia menekankan bahwa kerja sama adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), Tyovan Ari Widagdo, juga turut berbicara dalam acara tersebut. Ia mengungkapkan tiga program utama yang diusung oleh LPNU untuk meningkatkan perekonomian warga Nahdliyin.
Tiga program tersebut meliputi pemberdayaan ekonomi keumatan, pemberdayaan ekonomi perkumpulan, dan pemberdayaan ekonomi pesantren. Melalui program-program ini, LPNU bertujuan untuk mencari akses pekerjaan, meningkatkan UMKM, dan membantu roket UMKM dengan pemberian modal awal, pelatihan usaha, dan dukungan monitoring.
Tyovan juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi terkini untuk memudahkan warga Nahdliyin mendapatkan informasi tentang pekerjaan dan peluang usaha. LPNU berkomitmen untuk mendatangi industri besar dan mengupayakan perekrutan pekerja dari warga Nahdliyin.
Lebih lanjut, LPNU juga akan menggerakan unit-unit usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada di daerah masing-masing. Setiap daerah memiliki potensi usaha yang berbeda, dan LPNU berinisiatif untuk mendorong pengembangan usaha tersebut. (PR/Ian / Fjr)