journalpesantren.com .Dari sekian pilihan transportasi, kendaraan pribadi nampaknya masih jadi andalan. Hal demikian karena selain fleksibel, tak jarang juru dakwah/Kyai tersebut menyempatkan untuk silaturahmi kepada handai taulan sebelum menuju tempat undangan. Sembari berdakwah, sembari menyambung persaudaraan.
Agaknya fenomena itu yang menjadi sebab munculnya Sopir-Penderek Kiai atau biasa disingkat SK. Sebuah wadah perkumpulan para pengemudi mobil kiai. Sebuah perkumpulan yang berdiri atas dasar khidmat kepada sang Kyai.
Dalam wadah itu, tak jarang mereka bertukar informasi. Umumnya tentang informasi lalu lintas. Demi kelancaran perjalanan sang kiai, tentu para sopir harus mencari jalur mana yang paling aman dan paling cepat sampai tujuan. Selain itu tentu jadi tempat saling memberi informasi tentang perihal apa saja tentang dakwah keislaman.
Tak jarang pula dalam satu perjalanan, ada sopir kiai yang bertemu dengan sopir kiai lainnya. Disitu momen menyambung persaudaraan terjadi. Diawali dengan bertukar nomor telepon. Lalu muncul acara kopi darat. Siapa tahu pula ada rekomendasi jodoh dari hal-hal tersebut.
Adanya perkumpulan seperti ini tidak lain demi khidmat kepada juru dakwah. Khidmat bisa berupa apa saja. Melayani kebutuhan juru dakwah untuk menjadi sopirnya bisa jadi salah satunya. Kalau ojek online saja punya wadah perkumpulan, mengapa para sopir kiai tidak?
Pada hari kamis, 7 April 2022 para SK Lampung juga ikut serta menghadiri KOPDARNAS ke 5 Sopir Penderek Kyai yang diadakan di Pon Pes Al Mubarok Wonosobo, guna lebih menjalin silaturahim mempererat persaudaraan Para Sopir Kyai Yang bertema “Nyawiji Dadi Siji Khidmah Marang Kyai” Dan “Ngiwo Nengen Nderek Kyai” Dan didalam acara tersebut Hampir 1000 an para SK seluruh Nusantara ikut dalam acara tersebut termasuk SK Lampung, kata Arif Musthofa salah satu anggota SK Lampung.(A/S).