journalpesantren.com JAKARTA – Pemberian pangkat perwira menengah Letnan Kolonel (Letkol) Tituler TNI AD kepada Deddy Corbuzier yang menuai kontroversi sebaiknya disudahi semua pihak.
Pasalnya Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang mengusulkan kepada Panglima TNI dan KASAD atas pangkat Tituler kepada selebritis dan YouTuber tersebut lebih mengetahui apa yang dibutuhkan terkait pertahanan dan keamanan.
“Sudahi polemik dari pihak manapun, baik itu Komisi I selaku mitra kerja Menteri Pertahanan, elit politik. Secara aturan Deddy Corbuzier memungkinkan mendapatkan pangkat Tituler tersebut, hanya momentumnya memang lebih diambil dulu oleh Menteri Pertahanan,” ucap pengamat Intelijen, Rakisa Ibnu Abdurrahman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Kenapa demikian, lanjut Rakisa, bisa saja ketika sosok Deddy Corbuzier yang viral dituding menjadi cepu atau mata-mata dari pihak kepolisian usai sejumlah tamu yang diundang ke acara podcastnya ditangkap. Kemudian pihak kepolisian memberikan reward yang sama misalnya. Tetapi itu tidak dilakukan oleh Polri, atau lainnya.
Oleh karenanya TNI juga tidak perlu mengevaluasi pemberian pangkat tersebut jika sudah sesuai aturan dan prosedur. Termasuk, Kementerian Pertahanan.
“Saya nilai Negara membutuhkan komunikator ulung seperti Deddy Corbuzier terkait beberapa isu pertahanan dan keamanan, hanya momennya hanya lebih diambil dulu TNI melalui Menteri Pertahanan, bisa saja Deddy Corbuzier digalang BIN, BNPT atau Kementerian/Lembaga Negara lainnya dalam membantu program kerjanya, ” tegasnya.
Masih dijelaskan Rakisa, tidak hanya Deddy Corbuzier, pemuka agama, tokoh masyarakat atau lainnya juga bisa mendapatkan hal yang serupa dengan Deddy dibidang apapun. Terlebih di era teknologi informasi yang semakin meningkat dibutuhkan penyampaian pesan program kerja pemerintah yang mengikuti perkembangan tersebut.
Ditambahkannya ketika era radio masih menjadi komunikasi favorit di tahun 1990-2010, ada jabatan yang lebih tinggi diatas Deddy Corbuzier yang diberikan kepada pemilik dan owner Radio Oz Bandung, Ganjar Suwargani, dengan jabatan sebagai Kepala BINDA Jawa Barat.
“Lembaga telik sandi negara pernah melakukan hal itu di era komunikasi yang efektif dilakukan melalui radio,” tandasnya. []