journalpesantren.com .Perempuan sebagai pemegang peranan penting bahkan utama dalam bidang politik bukanlah hal baru dalam sejarah kehidupan bangsa ini. Sebagaimana telah diketahui bahwa perempuan telah menjadi aktor penting dalam perjuangan kaum nasionalis dalam lingkungan publik yang menandai masuknya bangsa ini ke era modernitas. Perempuan tidak hanya perlu ditingkatkan pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilannya, tetapi perempuan harus mempunyai kebesaran jiwa dan keluhuran budi. Demi keberhasilan pembangunan diperlukan peran serta dari perempuan, oleh karenanya dorongan, bantuan moril, dan pengertian dari kaum laki-laki dari suami khususnya sangat diperlukan.
Adanya keterlibatan perempuan dalam kepengurusan PBNU bukan tanpa alasan, ada banyak masalah-masalah besar terkait dengan perempuan, salah satunya praktik kekerasan terhadap perempuan, yang harus ditangani dan dipecahkan bersama-sama baik laki-laki dan perempuan, dan tentu diperlukan sinergi dengan pihak-pihak lain yang terkait.
Masuknya perempuan dalam jajaran kepengurusan PBNU diharapkan mampu menjadi wakil dalam menjalankan amanah, bukan hanya untuk diri pribadi, melainkan sebagai gerbang bagi para perempuan NU untuk memperbesar khidmatnya bagi NU secara lebih luas,
pemberdayaan perempuan bagi kemaslahatan umat Islam, bangsa, dan negara, serta peradaban dunia Islam secara lebih luas.
PBNU sebagai organisasi keagamaan terbesar dan tertua memang sudah saatnya melibatkan perempuan dalam kepengurusan dan program kerjanya.Zakiyah S,Pd .Akademisi Pascasarjana IAIM NU Metro.