Lampung journalpesantren.com Akhir-akhir ini isu mengenai agama semakin menonjol. Namun, isu agama yang
berkembang bukan yang mendatangkan kedamaian, sejuk dan toleran sebagaimana tujuan dari ajaran agama itu sendiri, melainkan justru bersifat keras, memaksa, dan intoleran. Inilah yang mengakibatkan paham-paham garis keras atau radikal tumbuh subur di negara tercinta kita, Indonesia,Penjelasan Singkat Dr Jaenullah M,Pd Kaprodi IAIM NU METRO lampung.. Amat memprihatinkan, kebebasan di negara kita yang tidak disertakan dengan pengetahuan menjadi lahan subur bagi paham radikal.
Dr Jaenullah menegaskan bahwa Radikalisme adalah paham dan atau sistem yang menginginkan adanya perubahan/pergantian terhadap suatu paham di masyarakat sampai ke akar-akarnya, bahkan memaksa dengan melakukan cara-cara kekerasan. Tidak hanya itu paham radikal ini juga menghendaki perubahan sepenuhnya terhadap semua aspek di kehidupan masyarakat dan juga kondisi di masyarakat. Ada beberapa indikator yang masuk pada sikap radikalisme yaitu yang pertama intoleran, kedua fanatik, ketiga selalu menganggap dirinya benar dan yang lain salah, keempat membedakan diri dari kelompok umat islam pada umumnya dan kelima dalam mencapai suatu tujuan kelompok ini menggunakan cara-cara kekerasan .
Masih menurut Dr Jaenullah Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, keberadaan media sosial menjadi bagian terpenting di kehidupan masyarakat yang tujuannya adalah untuk menggali, ataupun untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Kelompok radikalisme maupun terorisme ini memanfaatkan media sosial sebagai salah satu platform atau alat untuk menyebarkan paham radikalisme.
Radikalisme terkadang menyebarluaskan informasi lewat media untuk menjalankan aktivitas propagandanya. Mereka menerapkan sistem adu domba lewat penyebaran berita hoaks bernuansa penghasutan, kebencian, permusuhan, dan ajakan kekerasan. Penyebaran paham radikal dan teroris telah jadi perhatian serius pemerintah saat ini.
Dari sekian upaya untuk membendung penyebaran paham tersebut, adalah mencegah merupakan upaya paling efektif. Mencegah jelas lebih baik untuk menanggulangi paham radikalisme dan terorisme jika dibandingkan dengan harus menyembuhkan. Dari sisi agama, ada beberapa langkah yang dapat menangkal propaganda radikalisme dan teroris tersebut, antara lain untuk meluruskan pemahaman ajaran agama dan menghindari kekeliruan yang sering terjadi. Peran Pemerintah, tokoh agama, pendidik (guru dan dosen) dan masyarakat juga harus saling bekerja sama untuk menangkal paham ini serta juga melakukan upaya pencegahan dari umat beragama sehingga benih-benih itu tidak timbul. Selain itu, pencegahan radikalisme juga bisa dilakukan dengan melibatkan berbagai sektor, terutama di bidang pendidikan; yaitu dengan menanamkan ajaran agama yang jauh dari perilaku ekstrem. Perguruan tinggi atau universitas perlu mengajarkan pentingnya Islam yang moderat di kalangan mahasiswa.pungkas Dr Jaenullah M,Pd