Journalpesantren.com,Jakarta – Acara syukuran pengukuhan pengurus Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia menjadi begitu meriah dengan kehadiran Ratna Listy dan sejumlah tokoh ternama. Pengurus periode 2021-2025 yang akhirnya dikukuhkan menunjukkan keberagaman yang membanggakan, melibatkan tidak hanya wartawan, tetapi juga Dua Jendral (Purn) TNI, selebritis, produser musik, desainer, dan dokter.foto :[Ratna Listy di Acara Syukuran FORWAN].
Ketua Umum FORWAN, Sutrisno Buyil, mengungkapkan kegembiraannya atas kelengkapan pengurus kali ini yang mewakili berbagai lapisan masyarakat. Dia menekankan bahwa FORWAN bukan hanya organisasi wartawan, melainkan melibatkan kalangan yang beragam, seperti Jendral TNI, selebritis, produser, desainer, dan dokter umum.
Pendekatan yang unik muncul dari kehadiran dua Jendral TNI (Purn), Brigjen TNI (Purn) Amrizar dan Brigjen TNI (Purn) Drs. Ahmad Tamim Mustofa, M.Si. Amrizar, selain dikenal sebagai seorang jenderal, ternyata memiliki hobi bernyanyi dan telah melahirkan single. Tamim Mustofa bergabung karena terinspirasi oleh semangat petarung FORWAN dalam menjalankan kegiatan meski dengan dana minim. Dalam arahannya, Amrizar memberikan pesan untuk tidak menjadi pecundang dan menjaga persaudaraan di dalam organisasi. Dia berharap FORWAN tetap solid dan bersatu, yakin bahwa kekuatan solidaritas akan menjadikan FORWAN sebagai organisasi yang disegani.
Alasan bergabungnya tokoh-tokoh ternama seperti Tamim Mustofa, Ratna Listy, dan Nana Mardiana, mencerminkan nilai-nilai sosial yang tinggi dan integritas organisasi. Ratna Listy, yang bergabung sebagai Dewan Kehormatan FORWAN, mengakui kepemimpinan Buyil yang mengedepankan etika dan kesopanan.Nana Mardiana, menyatakan alasan bergabungnya dengan FORWAN karena visi dan misi organisasi yang jelas. Selain itu, Velline Ratu Ayu menyampaikan rasa senangnya terhadap kekeluargaan yang tinggi di FORWAN.
Untuk program kerja mendatang, FORWAN telah menyiapkan beragam kegiatan, termasuk ajang pencarian bakat. Proposal kegiatan tersebut sudah final, tinggal menunggu eksekusi.
(Kelana Peterson).