Yogyakarta, JournalPesantren | Pada Sabtu (31/08/2024) lalu, Forum Silaturahmi Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana Indonesia (Forsi Himmpas Indonesia) sukses menyelenggarakan acara peluncuran dan bedah buku berjudul “Respon Muslim Cendekiawan: Menjawab Persoalan Krisis Kemanusiaan, Lingkungan-Energi, dan Moralitas Bangsa.
RM Suryo Bimantoro, yang menjadi pembicara kunci dalam acara tersebut, menyoroti pentingnya perhatian terhadap konflik internasional, khususnya Palestina-Israel, krisis energi, dan tantangan modernisasi yang terus berkembang.
“Dalam beberapa waktu terakhir, kita menghadapi berbagai persoalan serius di seluruh dunia. Beberapa di antaranya memerlukan perhatian khusus, seperti konflik antar bangsa, sumber daya alam yang semakin menipis, serta tantangan modernisasi yang dinamis dan cepat berubah,” ujarnya dalam sambutan.
Lebih lanjut, RM Suryo Bimantoro menegaskan bahwa situasi di Palestina, di mana pelanggaran hak asasi manusia terjadi berulang kali, merupakan salah satu permasalahan besar saat ini. Menurutnya, penyiksaan yang dialami oleh rakyat Palestina adalah persoalan kemanusiaan yang perlu mendapat perhatian mendalam dari berbagai pihak di seluruh dunia. Ia juga menekankan pentingnya penanganan berkelanjutan bagi rakyat Palestina hingga tercapainya keadilan dan kedamaian bagi semua pihak yang terlibat.
Selain isu krisis kemanusiaan, RM Suryo Bimantoro juga menyinggung permasalahan krisis lingkungan. Menurutnya, suhu yang semakin panas saat keluar rumah disebabkan oleh polusi dari kegiatan sehari-hari, yang menjadi salah satu penyebab utama bencana di seluruh dunia. Menurutnya, pemanasan global kini lebih tepat disebut ‘global boiling’ karena panasnya telah mencapai titik yang mengkhawatirkan. Ia menekankan bahwa pandangan inovatif dan kreatif dari cendekiawan muda sangat diperlukan untuk menemukan solusi efektif dalam mengatasi permasalahan lingkungan tersebut. Sebagai contoh, ia menyebutkan pembangunan ‘smart city’ yang memanfaatkan pembangkit listrik dari tenaga angin atau ombak air laut.
“Contohnya yaitu dengan pembangunan ‘smart city’ yang menggunakan pembangkit listrik dengan daya angin atau ombak air laut, sehingga dapat menghidupkan infrastruktur masyarakat dengan efisien,” jelasnya.
RM Suryo juga menyoroti kondisi moralitas bangsa saat ini, di mana kemajuan teknologi seringkali tidak diiringi dengan penegakan moralitas yang seharusnya. Ia menekankan bahwa penerapan nilai-nilai dan prinsip budaya serta agama sangat penting agar kemajuan teknologi dapat menjadi batu loncatan menuju masa depan yang lebih baik tanpa mengabaikan aspek moralitas.
Sebagai penutup, RM Suryo Bimantoro mengungkapkan harapannya agar cendekiawan muda, baik yang hadir dalam acara tersebut maupun yang tidak, terus berperan dalam menjawab permasalahan kemanusiaan di dunia, khususnya di Palestina, serta menghadapi isu lingkungan dan energi demi menciptakan kehidupan yang lebih baik. Ia juga menekankan bahwa cendekiawan memiliki peran penting sebagai penjaga moralitas di Indonesia, dengan terus mengejar ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi nyata.
“Cendekiawan muslim memiliki peran besar dalam menghadapi perubahan dan permasalahan yang semakin kompleks di negeri ini, yang dipandang sebagai salah satu negara dengan populasi cendekiawan muslim terbesar di dunia,” tutupnya.
RM Suryo juga berharap bahwa buku tersebut dapat menjadi pengingat sekaligus pemacu semangat bagi para cendekiawan muda agar memiliki sudut pandang baru serta pemikiran yang inovatif dalam menjawab persoalan dengan solusi yang berprinsip Islami. Ia juga menekankan bahwa cendekiawan muslim memiliki peran besar dalam menghadapi perubahan dan permasalahan yang semakin kompleks di negeri ini, yang dipandang sebagai salah satu negeri dengan populasi cendekiawan muslim terbesar di dunia.
“Tentunya buku ini diharapkan dapat menjadi pengingat dan juga menjadi semangat bagi kita, para cendekiawan muda, agar memiliki sudut pandang yang baru, dan juga pemikiran yang inovatif dalam menjawab persoalan dengan solusi berprinsip Islami. Cendekiawan muslim memiliki peran yang besar dalam menghadapi perubahan dan permasalahan yang kian kompleks di negeri ini, di mana negeri ini dipandang sebagai salah satu negeri cendekiawan muslim yang paling besar di dunia,” ungkapnya.
RM Suryo menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara tersebut, berharap acara peluncuran dan bedah buku ini berjalan sukses hingga akhir. (PR/Fajar) | Foto: istimewa