BANTEN, Journalpesantren | Untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin besar dan cepat, santri diharapkan bisa melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi, termasuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal itu ditegaskan Founder Tim Edukasi Alumni UI (TEA UI), Alfanny saat memberikan motivasi kepada para santri di Pesantren Tebuireng 08 Kabupaten Serang, Banten, Senin (20/1/2023).
“Alhamdulillah, ada dukungan beasiswa program pembinaan dan persiapan santri masuk PTN yang, salah satunya diberikan oleh Baznas sehingga santri dapat mempersiapkan dirinya menghadapi SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) dan Ujian Mandiri PTN,” ujar Alfanny.
Alfanny menjelaskan, para santri harus dapat mengoptimalkan dukungan beasiswa dari Baznas agar mereka bisa lulus masuk PTN.
“Para santri jelas tidak bisa mengikuti bimbel-bimbel yang ada karena kendala lokasi dan mungkin biaya. Dengan adanya beasiswa ini, pesantren bisa bekerja sama dengan bimbel seperti TEA UI dengan mendatangkan guru bimbel ke pesantren,” papar Alfanny. Alfanny menambahkan bahwa saat ini TEA UI sudah bekerjasama menyelenggarakan bimbel persiapan masuk PTN dengan sejumlah pesantren di Jabodetabek dan Serang yang mendapatkan beasiswa dari Baznas.
Pesantren tersebut antara lain Pesantren Nurul Huda Kabupaten Bekasi, Pesantren Asshidiqiyah Jakarta Barat, Pesantren Assaadah Depok, Pesantren Al Karimiyah Depok, Pesantren Al Nahdlah Depok, Pesantren Ummul Quro Al Islamy Leuwiliang Kabupaten Bogor, Pesantren Al Kaukab Gunung Putri Kabupaten Bogor, Pesantren Ar Risalah Cariu Kabupaten Bogor serta Pesantren Nur El Falah dan Tebuireng 08 di Kabupaten Serang. SNBT merupakan jalur ujian tulis masuk PTN yang diselenggarakan terpusat oleh Kemendikbudristek.
Berdasarkan data yang dirilis Kemendikbudristek hanya sekitar 85 Madrasah Aliyah/Pesantren yang masuk top 1000 peraih nilai SNBT tertinggi di tahun 2022.
“Kami harapkan pemberian beasiswa ini dapat berkesinambungan di masa mendatang sehingga jumlah santri yang dapat mengenyam pendidikan tinggi di kampus-kampus PTN khususnya UI, ITB dan UGM semakin banyak dan pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di pesantren dan juga di Indonesia,” tutupnya.
Fasilitas beasiswa juga diberikan LPDP untuk para santri melalui Kementerian Agama bernama Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). “Kami harapkan Kemenag bersama para pengelola PBSB di perguruan Tinggi Mitra mempunyai kesamaan arah, visi, dan misi, dalam menjalankan program PBSB agar tepat sasaran,” ujar Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghofur di Bogor, Rabu lalu dilansir Kemenag. Menurut Waryono, PBSB merupakan program afirmasi bagi santri-santri Pondok Pesantren untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tujuannya agar para santri lebih mumpuni dalam kapasitas dan keilmuannya. Pada tahun 2022, ada 600 santri penerima PBSB. Tahun 2023 ini, Kemenag telah mengupayakan penambahan kuota. “PBSB ini sangat luar biasa, santri-santri penerima PBSB yang lulusan Pesantren ini terbukti mampu bersaing di kampus-kampus umum. Tidak hanya itu, berbagai prestasi mampu ditorehkan, seperti banyak Mahasantri yang lulus dari kampusnya dengan menjadi wisudawan tercepat dan terbaik, tidak hanya di jurusan keagamaan, bahkan di jurusan umum seperti Kesehatan dan kedokteran, tentu ini menjadi sebuah kebanggaan,” ungkap Waryono. Dikatakan Waryono, mulai tahun 2023 ini, PBSB akan terintegrasi dengan program beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Skema ini diharapkan semakin membuka banyak peluang bagi para santri yang ingin melanjutkan Pendidikan dengan beasiswa.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pendidikan Pesantren Basnang Said menambahkan, bahwa PBSB merupakan program strategis bagi dunia pesantren. Para alumni PBSB nantinya akan kembali ke pesantren dan diharapkan berkontribusi dalam pengembangan dan kemajuan almamaternya. “Pemberian Beasiswa bagi santri ini akan menjadi babak persiapan bagi santri dalam menghadapi bonus demografi nantinya. Makanya para santri yang menjadi penerima beasiswa terus kami dorong untuk turut aktif di organisasi kampus dengan tetap memperhatikan perkuliahan. Selain itu, kami terus mendorong agar para santri ini agar berprestasi dalam berbagai bidang,” tutur Basnang Said. Basnang Said menegaskan, karena di tahun ini PBSB akan berkolaborasi dengan LPDP, maka beberapa hal teknis perlu dikoordinasikan dengan para pengelola PBSB di masing-masing Perguruan Tinggi Mitra. Pendaftarannya pun akan diintegrasikan melalui aplikasi Pusaka Kemenag. “Termasuk dalam meningkatkan kemampuan bahasa asing Mahasantri PBSB, terutama bahasa Inggris sebagai salah satu syarat beasiswa. Karena kami berharap melalui skema kolaborasi ini akan semakin banyak santri yang menerima manfaat beasiswa,” tegas Basnang Said. (nu.or.id/Fjr)