Yogyakarta,Jurnalpesantren.com – Nama Subakti Is di jagat film dan sinetron sudah tidak asing lagi dan jaminan mutu. Pria berusia 70 tahun ini mengawali karier sebagai seorang kameramen sinetron dan film. Sebut saja Lukisan Berlumur Darah, Malam Satu Suro, Santet 2, Tutur Tinular 2, Outraged Fugitive, Jaringan Terlarang, Macan Kampus. Sementara untuk sinetron ada Nokta Merah Perkawinan,Jaka Sembung
dan masih banyak yang lain.
“Itu sebagian judul film ketika saya menjadi kameramen atau Direktur Of Photography. ” ujar Subakti Is ketika bincang dengan awak Madia di hotel Djangkar Bumi, Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta. Selasa (6/11/2023.
Setelah merasa nyaman dibidang penyutradaraan, Subakti kemudian meningkatlkan diri sebagai seorang sutradara. Sinetron Pernikahan Dini, salah satu sinetron drama remaja yang tidak saja melambungkan nama Agnes Mo dan Syahrul Gunawan sebagai pemain utama tapi juga nama Subakti Is.
“Puji Tuhan sinetron Pernikahan Dini menjadi tonggak sejarah pembuktian kalau saya memiliki kemampuan sebagai seorang sutradara,” ujar Subakti bangga.
Berkat kesuksesan sinetron Pernikahan Dini,tawaran untuk menyutradarai datang berhamburan. Leak, Kesurupan Setan, Laskar Cilik, itu sebagian judul film besutan Subakti.
Merasa sudah menguasai manajemen produksi film, Subakti kembali ingin mengembangkan karirnya. Kali ini ia mencari keberuntungan sebagai seorang produser film.
“Alhamdulillah saya dipercaya sebagai associate producer di Soraya Intercine Film dan beberapa rumah produksi ,” kata Subakti dengan wajah sumringah.
Lewat film Syirik produksi Ganesa Films, Subakti ingin membuktikan akan kemampuannya sebagai seorang produser.
Karenanya, ia memilih cerita yang lagi digandrungi masyarakat yakni genre Horor dengan meramu pemain yang diyakini bisa mengundang jutaan penonton ke gedung bioskop, Nikita Mirzani, Teuku Rassya Richelle, Kinaryosih, Donny Alamsyah, dll. Untuk penyutradaraan diberikan kepada Hestu Saputra, Sutradara muda berbakat.
“Sebagai produser saya meramu cerita horor biar lebih menarik, pengambilan lokasi syutingnya di daerah dimana cerita ini sebagai background cerita.
Dan kami harapkan setelah menonton ini masyarakat makin memahami apa dan bahayanya santet. Ceritanya dibalut dengan kisah drama love story yang mengharu biru dengan arahan Hestu Saputra sutradara muda berbakat. ” pungkas Subakti Is. (PR).
(Kelana Peteraon)