journalpesantren.com .JAKARTA – Radikalisme merupakan paham berbahaya yang dapat mengincar siapa saja, tidak terkecuali generasi muda. Oleh sebab itu, diperlukan penguatan semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang mampu menangkal paham radikal serta intoleransi tersebut.
KH Nurhadi Hizbullah, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Tugumulyo menyampaikan dengan jiwa kebangsaan dan semangat generasi muda harus dijaga agar tidak disorientasi di tengah ancaman paham radikalisme.
“Jangan biarkan generasi muda di masa depan tidak mengenali bangsanya sendiri dengan memontum kemerdekaan ini merupakan spirit dalam menanamkan nasionalisme bagi generasi muda, baik santri maupun generasi muda pada umumnya,” ucap Kyai Nurhadi dalam testomoni yang bertema ‘Tangkal Radikalisme Dengan Bangkitkan Nasionalisme Generasi Muda,’ Rabu, (23/8/2022).
Dikatakan pengurus NU ini bahwa anak-anak muda perlu diberi ‘suntikan’ semangat kebangsaan agar mereka tidak terpengaruh oleh radikalisme. Ketika kaum muda paham akan nasionalisme dan mencintai bangsanya maka mereka tidak akan mudah terpengaruh oleh radikalisme dan terorisme. Penyebabnya karena mereka sangat cinta Indonesia.
Senada Pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jawa Barat DR. Diding Badjuri menyampaikan dalam menangkal radikalisme dikalangan generasi muda setidaknya ada 3 hal yang harus menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya pemerintah dalam upaya menyelamatkan generasi muda dari paparan radikalisme.
Pertama bahwa saat ini terdapat ideologi yang ingin memisahkan diri dari NKRI, kedua yang paling utama di dalam pencegahan ketiga pencegahan dan penindakan.
“Dalam pencegahan harus fokus pada bagaimana menyelamatkan generasi muda dari paham radikalisme yang awalnya itu dari intoleransi dan fanatisme yang ditanamkan baik itu suku maupun agama. Sehingga generasi muda harus dicegah melalui Pendidikan dari para guru dan dari pendidik, baik melalui sekolah formal maupun informal,” ujar doktoral jebolan Universitas Padjadjaran, Bandung ini.
Ia pun mendorong, generasi muda saat ini harus diberikan sebuah wadah atau ruang karena mereka adalah generasi yang sedang tumbuh penalarannya, dan tengah mencari sendiri sosok yang memiliki nilai atau velue.
Bahwa lanjutnya, sikap intoleransi dapat menumbuhkan sikap radikalisasi dimana sikap toleransi inilah yang harus dijaga dalam setiap sendi kehidupan.
“Oleh karenanya dalam wadah ICMI kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegah penyebaran radikalisme ini dengan sikap toleransi yang tinggi dan menghargai perbedaan, sehingga cita cita Indonesia menjadi gerbang emas di tahun 2040 dapat tercapai,” tegas Diding yang juga Ketua ICMI Daerah Majalengka ini.
Terakhir Diding juga mengatakan bahwa dengan menanamkan semangat nasionalisme merupakan deteksi dini dalam pencegahan sikap radikalisme terutama akhir akhir ini tidak hanya generasi muda terdidik tetapi juga masyarakat pada umumnya. []